Skip to main content

Posts

Golput Implikasi dari Pemilu dan rekrutmen yang tidak tepat (Pemilukada Pati 2011)

Implikasi Pemilu Dalam Pilpres (Pemilukada Pati 2011) 1. Pendahuluan /latar belakang masalah Pilpres langsung merupakan mekanisme pemilihan umum atau pejabat politik yang mana calon-calon pejabat tersebut langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diartikan sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah propinsi dan/atau kabupaten/kota berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pasal 1 ayat 1). Pilkada langsung diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan pilihan secara langsung terhadap calon yang ada. Pilkada langsung dianggap sebagai sebuah kemajuan politik setelah sebelumnya pemilihan kepala daerah dilakukan melalui system perwakilan yaitu dilakukan oleh anggota legi
Recent posts

Dampak Perilaku "Golput" dalam prespektif pembangunan demokrasi Indonesia

"Implikasi golongan putih dalam prespektif pembangunan demokrasi indonesia” 1. Pendahuluan Sebagai konsekuensi negara demokrasi, Indonesia telah menyelenggarakan sembilan kali pemilihan umum (Pemilu) secara reguler, yaitu Tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004 untuk pemilihan calon legislatif (Pileg) dan pemilihan calon presiden dan wakil presiden (Pilpres). Secara spesifik dunia internasional memuji, bahwa Pemilu Tahun 1999 sebagai Pemilu pertama di era Reformasi yang telah berlangsung secara aman, tertib, jujur, dan adil dipandang memenuhi standar demokrasi global dengan tingkat partisipasi politik 92,7%, sehingga Indonesia dinilai telah melakukan lompatan demokrasi.  Namun jika dilihat dari aspek partisipasi politik dalam sejarah pesta demokrasi di Indonesia. Pemilu tahun 1999 merupakan awal dari penurunan tingkat partisipasi politik pemilih, atau mulai meningkatnya golongan putih (golput), dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya dengan ti

Perilaku Memilih masyarakat "Golput" pada Pemilu Eksekutif dan legislatif di Indonesia

 KAJIAN ILMU   POLITIK TENTANG PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILU EKSEKUTIF  “Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih Dalam Pemilu” (Golput) 1.  Pendahuluan /latar belakang masalah Bangsa Indonesia sejak tahun 1955 hingga 2009 saja Indonesia sudah melaksanakan 10 kali pemilihan umum eksekutif. Fakta dalam setiap pelaksanaan eksekutif masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya selalu ada dan cendrung meningkat dari setiap pelaksanaan eksekutif. Perilaku tidak memilih pemilih di Indonesia dikenal dengan sebutan golput. Kata golput adalah singkatan dari golongan putih. Makna inti dari kata golput adalah tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu dengan berbagai faktor dan alasan. Fenomena golput sudah terjadi sejak diselenggarakan pemilu pertama tahun 1955, akibat ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang penyelenggaraan pemilu. Biasanya mereka tidak datang ke tempat pemungutan suara. Sedangkan di era Orde Baru, golput lebih diartikan sebagai gerakan moral untuk mempro

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me

Memahami Makna Filsafat Pancasila Di abad 21

Memahami makna dan Arti Pancasila Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.  Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila pancasila juga perlu diterapkan d

Perilaku Agresif Remaja SMA dan Penyebabnya

Perilaku Agresif Remaja  Sekolah Menengah Atas Dalam kesempatan kali ini kembali lagi penulis  akan menyampaikan beberapa perilaku dan pengertian dari perilaku agresif yang dialami siswa dimasa remaja yang sedang duduk di bangku sekolah menengah atas Terdapat banyak ahli psikologi sosial yang melakukan penelitian mengenai perilaku agresif. Perilaku agresif merupakan suatu perilaku yang dilakukan sebagai bentuk tindak balas dari permasalahan sebelumnya. Perilaku agresif dapat muncul dan dilakukan seseorang dengan motif beragam hingga berujung pada tindak kekerasan. Konsep perilaku agresif didasarkan kepada pengertian dasarnya yaitu agresi. Berdasarkan penelitiannya, Berkowitz (1993: 4) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan agresi adalah “segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental. Definisi yang dikemukakan oleh Berkowitz di atas tidak dapat diterima begitu saja, mengingat banyak juga peneliti lain yang menyatakan bahwa agresi

Konseling Remaja (Konsep diri Positif ) Bimbingan dan Konseling

2.1     Memahami    Pengertian Konsep Diri (Teori Konsep Diri Positif)  Konsep diri menurut Depdikbud (1994: 520), terdiri dari dua kata, konsep dan diri. Konsep adalah gambaran mental dari objek,  sedangkan diri  menurut Depdikbud (1994: 236) adalah “orang”. Jadi definisi konseptual konsep diri adalah gambaran mental seseorang. Definisi operasional konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri sendiri (persepsi diri). Diri menurut Hutagalung (2007:2 1 ) adalah “ semua ciri jenis kelamin, pengalaman, latar belakang budaya, pendidikan, dan sebagainya yang melekat pada diri seseorang. Makin dewasa dan makin tinggi kecerdasan seseorang maka makin mampu ia menggambarkan dirinya sendiri, makin baik konsep dirinya”. baca juga: Contoh Instrumen Verbatim Konseling Remaja Menggunakan Topik Permainan Peran Menurut Atwater (dalam Kemali Syarif 2013:125) disebutkan bahwa  “ konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakin