Penelitian
Tindakan Kelas
Pengertian
penelitian, seperti yang dikutip dalam Suyadi (2011 : 17-18) bahwa : “secara
harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan
tindakan) yang dilakukan di kelas”.
Menurut
Arikunto (2006), seperti yang dikutip dalam Suyadi (2011-18) bahwa :
Menjelaskan
pengertian PTK secara lebih sistematis.
a. Penelitian
adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau
metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat
meningkatkan mutu objek yang diamati.
b. Tindakan
adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan
tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus kegiatan untuk peserta
didik.
c. Kelas
adalah tempat di mana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan
menerima pelajaran dari guru yang sama.
Upaya
ini dilakukan untuk membantu para siswa agar dapat lebih mudah memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan menerapkan mekanisme belajar yang
lebih kreatif serta inovatif. Adanya siklussebagai alat ukur pada penelitian
tindakan kelas untuk melihat keefektifan dari mekanisme belajar yang diterapkan
itu akan menjadi salah satu dasar hasil penelitian.Seperti yang dikutip dalam
Suyadi (2011 : 23) bahwa :”PTK mempunyai karakter tersendiri jika dibandingkan
dengan penelitian-penelitian lain pada umumnya”.
Menurut
Kemmis (1988) seperti yang dikutip dalam Sanjaya (2011 : 24) bahwa : “penelitian
tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran
praktik sosial mereka”.
Baca juga : Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Baca juga : Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Menurut
Kemmis dan Mc. Taggart (1992) seperti yang dikutip dalam Trianto (2011 : 13)
bahwa :
secara
lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi
pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah
pada kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau
akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang baik.
Terkait
hal karkteristik, menurut Suyadi (2011 :
23) bahwa :
Guru
merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan di dalam
kelasnya. Dengan kata lain, guru menyadari bahwa ada sesuatu dalam praktik pembelajarannya
yang harus dibenahi, dan ia terpanggil untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu untuk memperbaiki persoalan tersebut. Dengan demikian, PTK menjadi
khas jika hanya dilakukan dan diprakarsai oleh guru kelas, bukan oleh pihak
lain.
Dengan
ini seorang guru harusnya terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk
menemukan solusi dalam membenahi cara mengajar agar lebih baik dan penyampaian
materi yang disampaikan dapat lebih mudah dicerna serta dipahamioleh para
siswa. Dinilai lebih efektif apabila penelitian tindakan kelas ini dilakukan
langsung oleh pihak guru, sebab guru merupakan pihak yang tepat untuk terjun
langsung melakukan penelitian tindakan kelas.
Baca Juga : bacajuga : penegetian hasil belajar
Baca Juga : bacajuga : penegetian hasil belajar
Berkenaan
dengan refleksi, seperti yang dikutip dalam Suyadi (2011 : 24-25) bahwa :
Refleksi
merupakan ciri khas PTK yang paling esensial. Refleksi ini sekaligus juga
membedakan antara PTK dengan penelitian pada umumnya yang menggunakan responden
atau populasi secara objektif dalam mengumpulkan data.Dalam PTK, pengumpulan
data sering kali diawali dan dilakukan dengan melakukan refleksi diri. Refleksi
yang dimaksud di sini adalah refleksi dalam pengertian melakukan introspeksi
diri, seperti guru mengingat kembali apa saja tindakan yang telah dilakukan di
dalam kelas, apa dampak dari tindakan tersebut, mengapa dampaknya demikian, dan
sebagainya.
Refleksi
penting dilakukan untuk melihat hasil dari belajar. Refleksi merupakan
penilaian terhadap kondisi, dalam hal ini penilaian terhadap kondisi kelas.
Dengan melihat kondisi kelas yang dianggap kurang yang diakibatkan dari dampak
proses belajar sebelumnya, maka hal ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi
untuk dicarikan solusinya guna memperbaiki kekurangan dalam mengajar.