Skip to main content

Contoh PKM GT Membangun Bangsa Melalui Karakter

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MEMBANGUN BANGSA DI MULAI DARI PEMBANGUNAN KARAKTER

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT




 Berikut adalah ringkasan dari contoh PKM GT yang berjudul membangun Bangsa Mulai dari pembangunan Karakter :


RINGKASAN


Perilaku dan tindak kekerasan di kalangan remaja Indonesia dirasakan sudahberada dalam area tidak wajar oleh berbagai kalangan masyarakat. Berbagaitindak kekerasan seperti kasus munculnya geng-geng remaja yang anarkis,tawuran, penganiayaan, dan bahkan pembunuhan yang terjadi di kalangan remajamencerminkan betapa bobroknya standar nilai dan moral sebagian remaja saat ini.Tindak kekerasan di kalangan remaja saat ini seperti wabah yang dengan cepatmenular dan seolah-olah menjangkiti remaja yang lain. Kondisi tersebut, disadariatau tidak, dapat menjadi salah satu penyebab mundurnya kualitas bangsa ini dimasa sekarang maupun masa mendatang.Kemajuan teknologi tentu saja membawa banyak pengaruh baik bagi kehidupanmanusia. Namun, tidak sedikit pula pengaruh buruk yang ditimbulkan daripesatnya kemajuan teknologi, terutama televisi,Handphonedan internet.

 Tigajenis media tersebut adalah jenis media yang paling banyak digunakan dikalangan remaja. Kemudahan akses terhadap hasil teknologi tersebut sedikitbanyak telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama dikalangan remaja.Oleh karena itu, diperlukan suatu informasi yang dapat memberikan gambarannyata mengenai sejauh mana teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhitindak kekerasan yang terjadi di kalangan remaja (SMP dan SMA), termasuk semakin maraknya berbagai macam tindak kriminalitas di kalangan remaja.Setelah itu, akan dapat ditarik suatu solusi alternatif yang efektif danimplementatif melalui peran serta keluarga dan pemerintah, khususnyapemerintah daerah, untuk mencegah atau mengurangi pengaruh buruk pemanfaatan teknologi yang terlalu bebas terhadap kehidupan remaja.Menurut Kaifa dan Ngalim (2002) masa remaja (usia 12-18 tahun) merupakanmasa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan anak. 

Pada masa ituremaja menjadi sangat mudah terpengaruh dengan apa yang dilihat, didengar, dandirasakannya di sekitar lingkungannya. Jika lingkungannya baik, maka baik pulalah remaja itu dan begitu pula sebaliknya (Kadir, 2005). Hal tersebut menjadilandasan teoritis penulisan karya tulis ini yang disusun dengan metodepenelusuran dan penganalisaan telaah pustaka, sehingga diperoleh alternatif modelpemecahan masalah atau gagasan kreatif terhadap permasalahan tindak kekerasanyang marak terjadi di kalangan remaja.Saat ini, televisi sudah menjadi ‘makanan wajib’ yang hadir dan selalumendampingi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai mediainformasi,televisi memiliki kekuatan yang ampuh danpowerfuluntuk menyampaikan pesanmelalui tayangan-tayangan yang disuguhkan kepada pemirsa televisi. Disisi lain,handphonedan internet juga merupakan bentuk kemajuan teknologi yang lainyang juga banyak memberikan kemudahan hidup dalam berkomunikasi danmemperoleh informasi.

Terkait dengan semakin maraknya tindak kekerasan di kalangan remaja, setiaphari televisi kita menyajikan berbagai jenis tayangan mulai dari sinetron, berita,komedi, bahkan film anak-anak dan kartun yang memuat adegan kekerasan danperilaku-perilaku kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja. Tayangantersebut yang layaknya menjadi “makanan rutin” yang datang setiap hari dansetiap saat menyebabkan tayangan-tayangan tindak kekerasan menjadi hal yangwajar. Hal ini akan membawa kebiasaan buruk yang lama-kelamaan dapatdianggap wajar oleh masyarakat. 

Tindak kekerasan, baik verbal maupun fisik,yang setiap hari dilihat dari tayangan televisi, akan berubah nilai dari sesuatu yangbernilai buruk menjadi sesuatu yang dianggap wajar dalam kehidupan sehari-hari.Apabila orientasi nilai yang tidak benar ini terinternalisasi pada anak-anak danremaja yang merupakan tumpuan masa depan bangsa ini, sudah dapatdiprediksikan bagaimana nasib bangsa ini ke depan.Handphonedan internet juga memiliki potensi yang sama dengan televisi dalammempengaruhi kejadian dan tindak kekerasan di kalangan remaja. Dengan fiturdalamhandphoneyang semakin canggih, berbagai kemudahan termasuk videodan fasilitas internet dapat dengan mudah dinikmati dan disalahgunakan oleh pararemaja yang tidak bertanggung jawab.Tak hanya televisi danhandphoneinternet juga merupakan salah satu media yangberperan cukup besar mejadi penyebab merebaknya kekerasan di kalangan remajasaat ini. 
Hal ini dikarenakan internet menyajikan jauh lebih banyak sumberinformasi yang lebih lengkap mengenai berbagai tindak kekerasan. Internet jugamenyediakan aksesgame onlineyang kebanyakan dari game tersebut merupakangame-gameyang bercerita tentang kepahlawanan atau perang yang banyak disertai dengan adengan kekerasan.Oleh karena itu, untuk mencegah pengaruh buruk yang lebih jauh lagi darikemajuan teknologi yang digunakan secara bebas dan tidak bertanggung jawabmaka diperlukan bantuan dan peran aktif dari berbagai pihak. Orang tua dankeluarga perlu berperan aktif untuk mengontrol, memberi pemahaman yang benar,dan memberi batasan kepada anak dalam menikmati fasilitas televisi,Handphonedan internet. 

Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat membangun pribadianak dan remaja berperan dalam hal menumbuhkan kreatifitas dan pemikirankritis siswa dalam memandang segala aspek yang harus disaring dariperkembangan teknologi yang terjadi. Pemerintah daerah perlu membuat suatuperaturan baru mengenai waktu operasional dan penggunaan internet, termasuk subjek-subjek yang berhak memperoleh informasi-informasi tertentu.Pemerintahdaerah dapat menetapkan beberapa titik-titik lokasi warung internet yang tidak mudah diakses oleh semua orang. 

Sementara itu, pemerintah pusat yangmempunyai otoritas dalam regulasi pengaturan waktu dan isi tayangan hendaknyamampu menerapkan penegakan hukum yang ketat sesuai peraturan yang berlaku.Pihak swasta sebagai badan yang banyak mengelola pertelevisian, produsenperalatan elektronik, penyedia layanan informasi mampu bertindak bijak dalammenyediakan layanan informasi yang sesuai dengan usia pengguna informasitersebut.

Untuk Melihat selengkapnya dan contoh PKM yang lainnya  silahkan Download Disini 



Contoh PKM GT PENGARUH INTERNET, HANDPHONE,TV TERHADAPPERILAKU KEKERASANDI KALANGAN REMAJADisini




Contoh PKM GT tentang Bahaya  kecanduan  GAme Online Bagi kalangan Pelajar



RINGKASAN
Perkembangan pengguna internet di dunia dan di Indonesia sangat pesat. Hal ini memicu munculnya tren baru di kalangan pengguna internet. Bermain game online adalah salah satu tren yang sedang mewabah saat ini.
Permainan game online kini tengah digandrungi anak-anak dan kaum muda. Tren game online saat ini menjadi konten hiburan sekaligus memberi pengalaman berkomunitas, kerja sama tim, dan melatih kecermatan serta kecepatan bagi penggilanya. Sederhananya, game online adalah permainan eletronik berbasis teknologi audio video dengan bantuan komputer. Hanya saja, sebagai medianya, game online menggunakan jaringan internet.
Beberapa game online yang cukup populer di antaranya Master of Fantasy Ragnarok, GetAmped R, Seal Online, dan RF Online,Point Blank. Masih banyak game kekerasan dan sadis lainnya yang menjadi tren bagi usia anak-anak hingga dewasa. Game yang sarat dengan penembakan, pemukulan tendangan dan saling banting seperti WWF Smack Down, Tekken, Mortal Kombat, Naruto, atau pun Resident Evil. Sedangkan game yang bernuansa dunia hitam dan perkelahian antar geng, kini sedang naik daun. Seperti Mafia, Triad, Yakuza, Bully Scholarship Edition, ManHunt, Crime Life: Gang Wars, The GodFather dan sebagainya.

Siapa saja bisa ikut dalam permainan ini, dan memilih karakter yang mereka inginkan. Para pemain juga dapat memilih senjata dan perlengkapan yang akan mereka gunakan dalam permainan. Pada intinya, permainan ini seakan sebuah petualangan di dunia maya, dimana kita serasa benar-benar terlibat di dalamnya. Game online juga membawa pengaruh yang negatif bagi anak-anak dan pelajar karena aksi yang ditampilkan dari game online itu akan mempengaruhi kondisi psikologi anak karena otak anak akan tersugesti dengan aksi game dan akan sangat mempengaruhi karakter anak terutama para pelajar SD, SMP maupun SMA. Jika kecanduan game ini sudah mewabah maka yang ada didalam fikiran anak adalah game dan game ia ketagihan dengan game dan mulai lupa akan kewajiban nya sebagai sorang pelajar.
 


Contoh PKM GT tentang Bahaya  kecanduan  GAme Online Bagi kalangan Pelajar Silahkan Dowload Disini

Popular posts from this blog

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me

Memahami Makna Filsafat Pancasila Di abad 21

Memahami makna dan Arti Pancasila Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.  Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila pancasila juga perlu diterapkan d

Perilaku Memilih masyarakat "Golput" pada Pemilu Eksekutif dan legislatif di Indonesia

 KAJIAN ILMU   POLITIK TENTANG PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILU EKSEKUTIF  “Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih Dalam Pemilu” (Golput) 1.  Pendahuluan /latar belakang masalah Bangsa Indonesia sejak tahun 1955 hingga 2009 saja Indonesia sudah melaksanakan 10 kali pemilihan umum eksekutif. Fakta dalam setiap pelaksanaan eksekutif masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya selalu ada dan cendrung meningkat dari setiap pelaksanaan eksekutif. Perilaku tidak memilih pemilih di Indonesia dikenal dengan sebutan golput. Kata golput adalah singkatan dari golongan putih. Makna inti dari kata golput adalah tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu dengan berbagai faktor dan alasan. Fenomena golput sudah terjadi sejak diselenggarakan pemilu pertama tahun 1955, akibat ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang penyelenggaraan pemilu. Biasanya mereka tidak datang ke tempat pemungutan suara. Sedangkan di era Orde Baru, golput lebih diartikan sebagai gerakan moral untuk mempro