Skip to main content

RPP Model Pembelajaran Jigsaw SMP

Berikut Ini adalah contoh RPP Model Pembelajaran Jigsaw Untuk SMP Kelas VIII Semester II

Seperti postingan saya sebelumnya saya telah menjelaskan tentang model pembelajaran jigsaw berikut ini beberapa petikan dan pengertian tentang model pembelajaran jigsaw sebelum kita memasuki dan membahas tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) model Jigsaw. 


Model pembelajaran tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar maupun mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaranya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa juga tidak hanya mempelajari materi yang telah diberikan tetapi mereka juga harus memberikan dan mengajarkan meteri tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa tidak saling tergantung dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari meteri yang ditugaskan.
Model Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran dimana setiap anggota menyumbangkan informasi penggalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Pembelajaran tipe Jigsaw ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran kelompok dimana setiap anggiota bertanggung jawab atas pengguasaan materi tertentu dan menggajarkannya kepada anggota kelompok ahli masing-masing.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah          :       SMP Negeri 1 Simala Kama
Mata Pelajaran         : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas/Semester         : VIII/II
Standar Kompetensi   : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan.
Kompetensi Dasar    : 4.1 Menjelaskan hakikat demokrasi.
Alokasi Waktu         :   4 x 40 menit (2 x Pertemuan)

A. Indikator
1. menjelaskan pengertian demokrasi;
2. menguraikan sejarah perkembangan demokrasi;
3. menguraikan macam-macam demokrasi

B. Tujuan pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

  1. menjelaskan pengertian demokrasi;
  2. menguraikan sejarah perkembangan demokrasi;
  3. menguraikan macam-macam demokrasi.

C. Materi Pembelajaran

  1. Pengertian demokrasi.
  2. Sejarah perkembangan demokrasi.
  3. Macam-macam demokrasi

D. Metode 

  • Ceramah bervariasi
  • Diskusi

E. Model pembelajaran Jigsaw
F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan 1 dan 2

Pendahuluan
a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain)
b. Memotivasi
Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa.
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

  • menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
  • memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
  • melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
  • Mengajak siswa untuk menelaah bahan atau materi yang sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar

Elaborasi

  • Guru menyampaikan teori pembelajaran kepada siswa diawali dengan peresentasi kelas yang juga mencakup komponen pembukaan, penggembangan dan petunjuk pelaksanaan materi pembelajaran;
  • Membagi sub materi demokrasi kepada masing-masing kelompok
  • Memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok yang ditugaskan untuk berdiskusi dengan anggota kelompok lain yang ditugasi sub materi yang sama
  • Masing-masing anggota kelompok yang telah berdiskusi dengan anggota kelompok yang lain kembali kekelompoknya masing-masing.
  • Masing-masing anggota kelompok yang telah ahli tentang sub meteri yang didiskusikanya terlebih dahulu dapat menjelaskan sub materi itu kepada anggota lain dalam kelompoknya.
  • Guru memulai Tanya jawab dengan membuka topik tentang sub materi yang telah didiskusikan;
Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
  • menyimpulkan penjelasan umum tentang  hakikat demokrasi;
  • bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan serta memberikan tugas pada siswa.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:

  1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
  2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
  3. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Alat/Sumber Pembelajaran

  1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan  Kelas VIII,  
  2. Artikel/berita media massa
  3. UUD NRI 1945



Mengetahui, Simala Kamma,                  20....
Kepala SMP Simala kamma Guru Mapel PKN


Drs. Model Primaa    Ernesa Haikal


Popular posts from this blog

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me

Sifat dan Hakikat Kebudayaan

Memahami Sifat dan Hakikat Kebudayaan Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi

Aspek - Aspek dalam Pembelajaran

Memahami Aspek Pembelajaran Berdasarkann teori menurut Bloom seperti yang dikutip dalam Suprijono(2010 : 6) bahwa: “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Aspek kognitif meliputi pengetahuan seseorang dalam belajar dimana pengetahuan tersebut menjadi acuan dalam berpikir. Demikian dengan aspek afektif yang meliputi sikap seseorang. Dengan pemenuhan terhadap aspek ini seseorang dapat memberikan reaksi yang didasarkan pada aspek kognitif. Aspek psikomotorik merupakan tindakan yang dihasilkan melalui aspek-aspek sebelumnya, dimana aspek ini muncul setelah melalui beberapa tahap dari  aspek kognitif dan afektif.Aspek pembelajaran bergantung pada proses pembelajaran. Menurut Ahmadi (2003 : 260) yaitu : “problematika How : masalah how (bagaimana) berkenaan dengan cara/metode yang digunakan dalam proses pendidikan”. Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang guru adalah solusi cerdas untuk dapat meningkatkan hasil siswa dalam belajar, di mana p