Skip to main content

Contoh Rencana Program Layanan (RPL) Konseling Kelompok Pendidikan Bimbingan Dan Konseling

RENCANA PROGRAM LAYANAN
( Contoh dan panduan  Konseling  Kelompok )

Berikut adalah contoh dan panduan dalam penyusunan dan  pembuatan RPL BK dengan format Konseling kelompok, contoh berikut ini adalah desain sederhana dalam pembuatan RPL. dalam dunia pendidikan bagi seorang guru terutama guru bimbingan Konseling (BK)  mutlak harus mahir dalam menyusun dan membuat RPL yang tepat dan cocok untuk kegiatan yang digunakan, didalamnya harus memuat metode cara dan kegiatan dalam pelaksanaannya terperinci dengan jelas dan tepat agar tujuan dari kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Ada perbedaan antara pembuatan RPL konseling Kelompok dan RPL BK untuk bimbingan kelompok, Setiap program yang akan dilaksanakan memiliki kriteria tersendiri. berikut ini adalah contoh RPL BK yang bertemakan Konseling Kelompok dan dikemas secara sangat sederhana dan simple dibeberapa artikel blog ini juga membahas tentang panduan dan contoh RPL Bimbingan kelompok. Mengingat dalam dunia pendidikan terutama Guru BK sangat perlu untuk menerapkan RPL BK itu sendiri.
perilaku agresif siswa


I.        IDENTITAS
A.       Satuan Pendidikan       : SMA Negeri 6 Medan
B.       Tahun Pelajaran            : 2014-2015, Semester II
C.       Sasaran Pelayanan        : Kelas XII A
D.       Pelaksana                     :  John Edward Luisinky
E.        Pihak Terkait               : Kepala Sekolah, guru mata pelajaran

Pada kolom identitas anda harus mengisi biodata yang diperlukan seperti contoh dan ketentuan yang tertera diatas

II.   WAKTU DAN TEMPAT
A.       Tanggal                        :     Juni 2015
B.       Jam Pelayanan              : Diselenggarakan di luar JP sesuai
   kesepakatan Guru Kelas dengan klien (siswa)
C.       Volume Waktu (JP)      : 2 JP
D.       Spesifikasi Tempat       : Ruang Kelas V/Ruang Khusus

Anda bisa mengisikan waktu dan tempat dimana akan dilaksanakan kegiatan konseling kelompok, anda bisa mendiskusikannya dengan anak-anak yang akan anda adakan program konseling kelompok sesuai dengan kesepakatan mereka agar tercipta kegiatan pembelajaran dalam proses pengentasan masalah yang efektif dan menyenangkan 

III.      MATERI PEMBELAJARAN
A.       Tema / Sub Tema                     :  a. Tema : Prilaku Agresif Siswa
    b. Sub Tema : Dampak Negatif  Prilaku  Agresif    Siswa
B.       Sumber Materi Pembelajaran   :  Hasil pelayanan klasikal

Anda harus mengisikan tema, tema disini yang dibahas adalah tentang prilaku agresif siswa dimana siswa yang masih duduk di bangku sekolah masih berusia remaja yang masih mencari jati diri dan cendrung tidak terkontrol dan kerap kali berprilaku agresif

IV.       TUJUAN / ARAH PENGEMBANGAN

Pengembangan KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari)
:
Agar peserta didik mampu  memahami dan mengentaskan masalah dirinya dengan memanfaatkan dinamika kelompok melalui pendekatan behavioral.


Penanganan KES-T   (Kehidupan Efektif Sehari-hari yang Terganggu)
:
Agar peserta didik menghindari dampak dari prilaku agresif yang dapat merugikan diri sendiri maupun bagi orang lain

V.        METODE DAN TEKNIK
A.    Jenis Layanan
:
Konseling Kelompok
B.     Kegiatan  Pendukung
:
Himpunan data, studi kepustakaan

VI.     SARANA                               
·      Tidak digunakan sarana khusus

VII.    SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Diperolehnya hal-hal baru oleh peserta didik berkenaan dengan :
  1.  KES : Acuan (A) peserta didik memahami masalah yang dialaminya, Kompetensi (K) peserta didik mampu mengatasi masalah yang dialaminya, Usaha (U) peserta didik melakukan tindakan-tindakan yang efektif untuk mengatasi masalah yang dialaminya, Rasanya (R) peserta didik senang telah menyelesaikan masalah yang dialaminya, Kesungguhan (S) peserta didik sungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang dialaminya dan memperbaiki hubungan.
  2. KES-T : Peserta didik menghindari ketidak kseriusan dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya.
  3.  Ridho Tuhan, Jujur, Ikhlas dan Bekerja Keras : Memohon Ridho Allah SWT untuk melaksanakan penyelesaian masalah, jujur dalam mengungkapkan permasalahan, ikhlas menerima saran dan masukan  dan berusaha bekerja keras untuk menuntaskan masalah yang dialaminya.

Pada langkah ini anda harus memahami sasaran dari diadakannya kegiatan konseling kelompok dan anda sebagai pendidik juga harus memahami bagaimana cara memberikan penilaian setelah anda melaksanakan kegiatan konseling kelompok ini. 

VIII.       LANGKAH KEGIATAN
Layanan Konseling Kelompok (KKp) dengan mengunakan Teknik Behavioral  diselenggarakan melalui lima tahap layanan, yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, kesimpulan dan penutup, dalam langkah 5-an (pengantaran, penjajakan, penafsiran, pembinaan dan penilaian).

Untuk memasuki langkah kegiatan anda harus memahami betul apa yang dimaksud dengan pengantaran, penjajakan, pembinaan dan penilaian. hal ini sangat perlu karena dalam pelaksanaan kegiatan konseling kelompok harus meliputi aspek 5 langkah tersebut diatas. karena dalam kegiatan konseling jika kelima aspek diatas sudah terpenuhi dan tersampaikan secara baik maka anda sebagai guru BK akan mendapatkah hasil kegiatan konseling sesuai dengan pengentasan masalah anda.

Untuk lebih Jelasnya anda dapat melihat contoh yang ada di bawah ini namun yang harus anda fahami adalah bagaimana dan apa yang ada didalam ke-5 langkah konseling yang ada di bawah ini sehingga anda dapat menyampaikannya dengan baik saat kegiatan konseling kelompok, dengan begitu anda akan sangat mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh peserta didik anda :

A.    Penghantaran : Tahap PEMBENTUKAN
  1. Mengucapkan salam, menerima secara terbuka, mengucapkan terima kasih dan mengajak peserta didik berdo’a untuk memulai kegiatan KKp dengan penuh perhatian, semangat dan penampilan mereka dengan melakukan kegiatan berfikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab berkenaan dengan masalah yang sedang dialami.
  2.  Menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas dan proses kegiatan layanan KKp yang diselenggarakan. Disini ditekankan aktifitas dinamika kelompok yang diharapkan dilakukan oleh anggota kelompok.
  3.  Menjelaskan bahwa kegiatan KKp yang sedang dilaksanakan merupakan kelanjutan dari layanan sebelumnya untuk mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
  4.  Membangun suasana keakraban, kebersamaan untuk terbangunnya dinamika kelompok yang terbuka dan penuh semangat melalui perkenalan dilanjutkan dengan rangkaian nama. 

B.  Penjajakan : Tahap PERALIHAN
  1.  Mengarahkan perhatian anggota kelompok dari suasana pembentukan ke suasana kegiatan, jika perlu dijelaskan kembali tentang kegiatan KKp.
  2. Menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap kegiatan.
  3. Memahami suasana kelompok apabila anggota secara keseluruhan atau sebagian masih belum siap untuk melanjutkan tahap berikutnya.
  4. Memberi contoh masalah sosial yang dapat dikemukan dan dibahas dalam kelompok.


C.  Penafsiran dan Pembinaan : Tahap KEGIATAN
  1. Menjelaskan masalah sosial yang hendaknya dikemukakan oleh anggota kelompok.
  2. Mempersilakan anggota kelompok mengemukakan masalah pribadinya secara bergantian. Para anggota diminta benar-benar memperhatikan dan memahami apa yang dikemukakan anggota lain, sambil memikirkan, merasakan dan menanggapi apa yang diungkapkan itu.
  3. Memilih/menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu sesuai dengan persetujuan para anggota.
  4. Membahas seluruh masalah anggota secara tuntas jika waktu memungkinkan. Meminta peserta lain untuk menanggapi dan memberikan saran atau masukan terhadap hal-hal yang diungkapkan.
  5. Apabila diperlukan dapat dilakukan kegiatan selingan atau ice breaking.
  6. Selama tahap kegiatan Pemimpin Kelompok (PK) memberikan penguatan untuk membangun semangat berdinamika kelompok diantara anggota serta menegaskan komitmen anggota yang masalahnya telah dibahas (apa yang akan dilakukan berkenaan adanya pembahasan demi terentaskan masalahnya) sehingga anggota memperoleh wawasan dengan makna yang lengkap dan benar.
           

 D.  Penilaian : Tahap KESIMPULAN
  1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan di akhiri
  2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing (refleksi BMB3)
  3. Pesan, harapan serta tanggapan anggota kelompok

 Pada tahap kesimpulan anda harus menyimpulkan apa yang telah anda jelaskan dalam kegiatan konseling kelompok. pada tahap ini anda sebagai guru BK dapat menyimpulkan dan mengulang apa yang menjadi topik bahasan dan kejadian penting saat kegiatan konseling kelompok. tugas anda meluruskan apa yang menjadi topik pembahasan dan menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul selama kegiatan konseling kelompok. 

E.  Tahap PENUTUP
  1. Pembahasan kegiatan lanjutan.
  2. Mengucapkan terima kasih.
  3. Berdo’a
  4. Salam perpisahan

 Pada kegiatan ini anda dapat memberikan penutup dengan menambahkan beberapa kegiatan lain seperti bernyanyi bersama untuk menjalin kekompakan, dalam penutupan ini juga dapat anda gunakan untuk membuat kesepakatan untuk pertemuan selanjutnya jika dalam pertemuan pertama ini tidak rampung dan akan diselesaikan dengan pertemuan selanjutnya sesuai dengan indikator yang akan dicapai.
jika satu topik permasalahan yang dialami siswa contohnya perilaku agresif itu memiliki beberapa indikator, diantaranya cabut  baca : bolos saat jam pelajaran, melawan guru, malas belajar dll. banyaknya indikator ditentukan oleh rumitnya permasalahan yang dialami siswa jadi dalam topik perilaku agresif ini jika dilaksanakan konseling kelompok tidak akan rampung hanya dengan satu kali pertemuan saja, karena banyak indikator yang harus dijelaskan dan dituntaskan untuk mengatasi perilaku agresif siswa. maka untuk pertemuan selanjutnya anda hanya perlu membuat contoh RPL BK dengan format sederhana seperti diatas ini, anda hanya perlu mengaanti atau menyesuaikan dengan topik yang akan dibahas sesuai indikator.

   
                                                                        Medan,    Juni 2015
                                                                        Konselor



              NIM. 1111888888888

Popular posts from this blog

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me

Perilaku Memilih masyarakat "Golput" pada Pemilu Eksekutif dan legislatif di Indonesia

 KAJIAN ILMU   POLITIK TENTANG PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILU EKSEKUTIF  “Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih Dalam Pemilu” (Golput) 1.  Pendahuluan /latar belakang masalah Bangsa Indonesia sejak tahun 1955 hingga 2009 saja Indonesia sudah melaksanakan 10 kali pemilihan umum eksekutif. Fakta dalam setiap pelaksanaan eksekutif masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya selalu ada dan cendrung meningkat dari setiap pelaksanaan eksekutif. Perilaku tidak memilih pemilih di Indonesia dikenal dengan sebutan golput. Kata golput adalah singkatan dari golongan putih. Makna inti dari kata golput adalah tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu dengan berbagai faktor dan alasan. Fenomena golput sudah terjadi sejak diselenggarakan pemilu pertama tahun 1955, akibat ketidaktahuan atau kurangnya informasi tentang penyelenggaraan pemilu. Biasanya mereka tidak datang ke tempat pemungutan suara. Sedangkan di era Orde Baru, golput lebih diartikan sebagai gerakan moral untuk mempro

Memahami Makna Filsafat Pancasila Di abad 21

Memahami makna dan Arti Pancasila Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia. Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa tokoh yang merumuskan pancasila ialah Mr Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Jika pancasila dilihat dari aspek historis maka disini bisa dilihat bagaimana sejarah pancasila yang menjiwai kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia dan bagaimana pancasila tersebut dirumuskan menjadi dasar Negara.  Hal ini dilihat dari pada saat zaman penjajahan dan kolonialisme yang mengakibatkan penderitaan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang kemudian diperjuangkan oleh bangsa Indonesia akhirnya merdeka sampai sekarang ini, nilai-nilai pancasila tumbuh dan berkembang dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya pengamalan sila-sila pancasila juga perlu diterapkan d