Menurut
Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,
tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu yang sedang belajar. Ada tiga faktor yang menjadi faktor intern yaitu
:
1)
Faktor jasmaniah
Faktor-faktor yang
tergolong dalam faktor jasmaniah yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor
kesehatan dan cacat tubuh.
2)
Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada
tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar, faktor-faktor ini adalah : intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan.
3)
Faktor kelelahan
Faktor
kelelahan ditinjau dari dua aspek yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan dilihat dengan
adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang.
Faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern yang berpengaruh
terhadap belajar menurut Slameto (2010:60) dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1)
Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orangtua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2)
Faktor sekolah
Faktor sekolah yang
mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3)
Faktor masyarakat
Faktor masyarakat yang
mempengaruhi belajar yaitu berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Faktor
yang mempengaruhi hasil belajar
Sedangkan
menurut Suryabrata (2010:233) factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri, digolongkan menjadi faktor fisiologis dan faktor psikologi.
Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelajar,
digolongkan menjadi faktor nonsosial dan faktor sosial.
1)
Faktor
fisiologis
Faktor-faktor
fisiologis dibedakan menjadi dua macam, yaitu: tonus jasmani pada umumnya, dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis
tertentu. (Suryabrata, 2010:235).
Tonus
jasmani
memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap proses belajar siswa. Keadaan
jasmani yang sehat dan segar akan mempermudah siswa dalam menerima pelajaran
dibandingkan keadaan jasmani yang kurang sehat. Sedangkan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu seperti pancaindera juga memiliki pengaruh terhadap pehaman
siswa dalam menerima materi pelajaran.
Suryabrata
(2010:236) mengemukakan bahwa baiknya berfungsinya pancaindera merupakan syarat
dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam proses belajar, pancaindera
yang memiliki peran penting adalah mata dan telinga. Melalui mata siswa dapat
melihat berbagai hal baru yang sebelumnya tidak ia ketahui dan dengan telinga
siswa mampu mendengarkan berbagai informasi yang dapat menjadi sumber belajar.
2)
Faktor psikologi
Faktor psikologi atau
kejiwaan dalam diri individu memiliki peranan dalam mendorong siswa untuk
menerima materi pembelajaran. Frandsen (dalam Suryabrata, 2010:236) mengatakan
bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah:
1) adanya sifat ingin
tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas; 2) adanya sifat yang kreatif
yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju; 3) adanya keinginan
untuk mendapatkan simpati dari orangtua, guru, dan teman-teman; 4) adanya
keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik
dengan koperasi maupun dengan kompetisi; 5)adanya keinginan untuk mendapatkan
rasa aman bila menguasai pelajaran; 6) adanya ganjaran atau hukuman sebagai
akhir daripada belajar.
3)
Faktor nonsosial
Beberapa faktor nonsosial
yang dapat mempengaruhi proses belajar menurut Suryabrata (2010:233)
adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, atau malam),
tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar
(seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang
biasa kita sebut sebagai alat pelajaran).
Keadaan-keadaan seperti
yang dikemukan diatas akan mempengaruhi suasana belajar siswa, sehingga
konsentrasi dalam memperhatikan materi dapat terganggu yang menyebabkan tidak
tercapainya tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.
4)
Faktor sosial
Suryabrata (2010:234)
menyatakan yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial disini adalah faktor
manusia (hubungan manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya
itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.
Keberadaan atau
kehadiran seseorang dapat mempengaruhi konsentrasi siswa dalam proses belajar.
Hubungan yang terjalin diantara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru
menunjukan hubungan sosial yang dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Namun keadaan sosial yang tidak baik, seperti keributan yang terjadi di dalam
kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung dapat mengganggu konsentrasi
siswa dalam memahami dan menerima materi belajar yang disampaikan.
Faktor-faktor
yang telah dikemukakan tersebut akan mempengaruhi proses belajar yang dilakukan
siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Tinggi dan
rendah nya hasil belajar yang diperoleh siswa berkaitan dengan faktor yang
mempengaruhinya.
Pada
umumnya hasil belajar siswa yang rendah bisa diakibatkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: (1) semangat belajar siswa yang kurang, (2) sarana belajar kurang,
(3) penggunaan metode mengajar yang tidak efektif, (4) guru kurang bersemangat
dalam mengajar.