Skip to main content

Pengertian Teknik Diskusi dalam Layanan Bimbingan Kelompok

a)    Pengertian teknik diskusi kelompok
Menurut Sabri (2010:54) diskusi suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.

 Menurut Tohirin (dalam Damayanti, 2012:43) diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi siswa diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggungjawab dan harga diri. Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana peserta didik memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama (Handayaningrum, 2013:23). Dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok yaitu suatu kegiatan dimana setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menyumbangkan pikiran atau ide-ide dan pendapat yang dimilikinya dalam memecahkan masalah.

b)    Syarat diskusi kelompok
    Dalam menggunakan metode diskusi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan menurut Sabri (2010:54), yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan perencanaan diskusi :
  • Tujuan duiskusi harus jelas, agar pengarahan diskusi lebih terjamin.
  • Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya dengan sifat diskusi itu sendiri.
  • Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.
  • Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.
b. Pelaksanaan diskusi
  • Membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris, anggota).
  • Membagi-bagi tugas dalam diskusi.
  • Merangsang seluruh peserta untuk berpasrtisipasi
  • Mencatat ide-ide/ saran-saran yang penting
  • Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta
  • Menciptakan situasi yang menyenangkan
c. Tindak lanjut diskusi
  • Membuat kesimpulan/laporan diskusi
  • Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.
  • Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.
c)    Pengertian bimbingan kelompok teknik diskusi
 Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu bagian dari layanan bimbingan dan konseling. Pengertian dan tujuan dari bimbingan kelompok telah dikemukakan oleh beberapa ahli, dimana dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang diberikan dalam suasana kelompok dimana didalamnya terdapat pemimpin kelompok (Guru Pembimbing/ Konselor) dan anggota kelompok yang bertujuan untuk membahas masalah-masalah umum yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan berguna untuk mengembangkan pengetahuan siswa.

    Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan  dalam pelaksanaannya. Dalam penelitian ini, penulis melakukan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi kelompok. Kesimpulan dari defenisi tentang diskusi kelompok yang telah dikemukakan yaitu suatu kegiatan dimana setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menyumbangkan pikirannya atau ide-ide dan pendapat yang dimilikinya dalam memecahkan masalah.

    Dari pengertian bimbingan kelompok dan diskusi kelompok yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam suasana kelompok dimana didalamnya terdapat guru pembimbing/konselor sebagai pemimpin kelompok dan anggota kelompok yang memiliki kesempatan yang sama untuk menyumbangkan pikirannya atau ide-ide dan pendapat yang dimilikinya dalam memecahkan masalah bersifat umum yang menjadi topic pembahasan

d)    Bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan pengendalian diri pada siswa yang memperoleh hasil belajar rendah.

    Bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah adalah upaya bantuan yang diberikan kepada  siswa yang dengan mempertimbangkan dinamika kelompok untuk meningkatkan kemampuannya mengendalikan diri yang diwujudkan dengan kemampuan mengendalikan pikiran dan perasaan, mengontrol perilaku, dan pengambilan keputusan ketika memperoleh hasil belajar rendah. Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan pengendalian diri siswa yang memperoleh hasil belajar rendah, berfokus pada permasalahan-permasalahan siswa dalam mengatur dirinya ketika mendapatkan hasil belajar yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan ini ditunjukan dari adanya perasaan kecewa dan sedih, pikiran-pikiran negatif terhadap guru, mengambil keputusan yang salah dalam bertindak sehingga melakukan perilaku salah suai.

Popular posts from this blog

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me...

Aspek - Aspek dalam Pembelajaran

Memahami Aspek Pembelajaran Berdasarkann teori menurut Bloom seperti yang dikutip dalam Suprijono(2010 : 6) bahwa: “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Aspek kognitif meliputi pengetahuan seseorang dalam belajar dimana pengetahuan tersebut menjadi acuan dalam berpikir. Demikian dengan aspek afektif yang meliputi sikap seseorang. Dengan pemenuhan terhadap aspek ini seseorang dapat memberikan reaksi yang didasarkan pada aspek kognitif. Aspek psikomotorik merupakan tindakan yang dihasilkan melalui aspek-aspek sebelumnya, dimana aspek ini muncul setelah melalui beberapa tahap dari  aspek kognitif dan afektif.Aspek pembelajaran bergantung pada proses pembelajaran. Menurut Ahmadi (2003 : 260) yaitu : “problematika How : masalah how (bagaimana) berkenaan dengan cara/metode yang digunakan dalam proses pendidikan”. Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang guru adalah solusi cerdas untuk dapat meningkatkan hasil siswa dalam belajar, di ma...

Sifat dan Hakikat Kebudayaan

Memahami Sifat dan Hakikat Kebudayaan Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi...