Skip to main content

Pengaruh Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar dan ciri model pembelajaran jigsaw

 Model pembelajaran efektif jigsaw

Untuk memilih model pembelajaran sebaiknya terlebih dahulu menentukan kecocokan antara materi dan model pembelajaran yang digunakan.yang tidak kalah penting juga adalah mengetahui bagaimanakah pengaruh dan efektifitas suatu model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam mengajar. pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengaruh model pembelajaran koperatif jigsaw terhadap hasil belajar siswa. 
Menurut Marshal Mcluhan, (dalam Okklien, 2010:15), pengaruh model pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar siswa antara lain:

1.      Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa;

2.      Gairah belajar meningkat;

3.      Siswa menjadi lebih aktif melakukan aktifitas;

4.      Pembelajaran lebih menarik; dan

5.      Memberikan perangsang dalam pembelajaran.

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson  dan teman-temanya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-temanya di Universitas John Hopkins. Dalam penerapan model pembelajaran Jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan anggota 5-6 orang. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota diberikan tugas untuk mempelajari bagian-bagian yang berbeda. Kemudian siswa yang mempelajari materi yang sama dari kelompok berbeda berkumpul dan berdiskusi. Kelompok ini dinamakan kelompok tim ahli. Selanjutnya masing-masing snggota tim ahli kembali ke kelompoknya semula dan menjelaskan apa yang telah dipelajari dan didiskusikannya dalam tim ahli. Setiap anggota kelompok lain juga melakukan hal yang sama sementara anggota yang tidak menjelaskan harus menyimak dan memahami penjelasan teman kelompoknya sehingga pada saat diadakan kuis seluruh siswa dalam kelompok dapat menjawab semua pertanyaan secara individu. Permisalan diatas adalah contoh sederhana dalam pelaksnaan pembelajaran jigsaw. Berikut adalah  Langkah-langkah Model Pembelajaran jigsaw yang efektif dan komprehensif.


Ciri-Ciri pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw

 

Sebelum Memahami dan melaksanakan Langkah-lahkah pembelajaran Jigsaw ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu tentang unsur dan ciri-ciri model jigsaw itu sendiri. 

Menurut Elliot Aronson, (dalam Okklien, 2010: 14), model pembelajaran Jigsaw memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan mereka sehidup sepenanggungan;
  2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri;
  3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama;
  4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya;
  5. Sikap akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk  semua anggota kelompok;
  6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama dalam proses belajarnya; dan
  7. Siswa akan diminta pertanggung jawaban secara individual materi yang ditanggani dalam kelompok kooperatif.
Menurut Scott Garden, (dalam Okklien, 2010: 15), model pembelajaran Jigsaw memniliki cirri-ciri sebagai berikut:
  1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
  2. Kelompok dibentuk dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
  3. Anggota kelompok berasal dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
  4. Penghargaan lebih berorientasi  pada kelompok ketimbang individu.

Jika pembelajaran yang anda lakukan selama ini memenuhi kreteria diatas maka layak pembelajaran anda disebut dengan pembelajaran jigsaw dan hanya tinggal mengembangkan dari apa yang telah anda lakukan selama ini didalam kelas. karena model pembelajaran jigsaw mempunyai pengaruh tersendiri terhadap hasil belajar siswa.



Popular posts from this blog

Beberapa Teknik yang digunakan dalam Konseling Kelompok (Bimbingan Konseling)

TEKNIK – TEKNIK KONSELING KELOMPOK Berikut ini adalah beberapa Teknik atau cara yang sering dan dapat digunakan (situasional) untuk kegiatan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 1. Teknik Re-inforcement (penguatan) Salah satu metode dalam menstimulasi spontanitas dan interaksi antara anggota kelompok adalah dengan membuat pernyataan verbal ataupun non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara ini sangat membantu ketika memulai konseling pada kelompok baru. Contoh : Verbal :“super sekali” Non verbal : acungan jempol 2. Teknik Summary ( Meringkas) Summary adalah kumpulan dari dua tema masalah atau lebih dan refleksi yang merupakan ringkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini digunakan selama proses konseling terjadi. Setelah anggota kelompok mendiskusikan topic yang dibahas, konselor kemudian meringkas apa yang telah dibicarakan. Contoh : Konselor menginginkan kelompok nya untuk membuat ringkasan yang telah dibahas. 3. Teknik Pick-Up Konselor me...

Aspek - Aspek dalam Pembelajaran

Memahami Aspek Pembelajaran Berdasarkann teori menurut Bloom seperti yang dikutip dalam Suprijono(2010 : 6) bahwa: “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Aspek kognitif meliputi pengetahuan seseorang dalam belajar dimana pengetahuan tersebut menjadi acuan dalam berpikir. Demikian dengan aspek afektif yang meliputi sikap seseorang. Dengan pemenuhan terhadap aspek ini seseorang dapat memberikan reaksi yang didasarkan pada aspek kognitif. Aspek psikomotorik merupakan tindakan yang dihasilkan melalui aspek-aspek sebelumnya, dimana aspek ini muncul setelah melalui beberapa tahap dari  aspek kognitif dan afektif.Aspek pembelajaran bergantung pada proses pembelajaran. Menurut Ahmadi (2003 : 260) yaitu : “problematika How : masalah how (bagaimana) berkenaan dengan cara/metode yang digunakan dalam proses pendidikan”. Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang guru adalah solusi cerdas untuk dapat meningkatkan hasil siswa dalam belajar, di ma...

Sifat dan Hakikat Kebudayaan

Memahami Sifat dan Hakikat Kebudayaan Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi...